Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Leukoplakia, dari Terapi sampai Pembedahan

Kompas.com - 13/01/2010, 10:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelainan di rongga mulut atau leukoplakia umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang serius pada jaringan mulut. Pada beberapa kasus, leukoplakia hanya akan menimbulkan peradangan yang membuat penderita merasa tak nyaman.

Meski begitu, penyakit ini tidak bisa dianggap sepele. Jika sudah terjadi komplikasi, penyakit ini bisa menjadi awal timbulnya penyakit yang lebih serius, yakni kanker mulut. Kelainan ini akan cepat menjadi kanker mulut jika penderita leukoplakia kekurangan asupan vitamin.

Kanker mulut ini akan mulai terbentuk di sekitar bercak leukoplakia sebelum kemudian menyebar dan semakin menadi besar. Untuk memantau apakah leukoplakia sudah berubah menjadi kanker mulut, biasanya dokter akan melihat bercak tersebut.

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti yang juga dokter gigi Tri Erri Astoeti mengatakan, untuk memastikan leukoplakia ganas atau tidak, atau bahkan sudah menjadi kanker atau belum, ia memerlukan tes sampel sel atau sering dikenal dengan istilah biopsi.

"Bila ditemukan tanda-tanda keganasan, akan dilakukan terapi pembedahan, seperti halnya dalam kasus kanker mulut," ujarnya.

Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Juliani Kusumaputra Isbandiono, menambahkan, sekitar 80 persen kasus leukoplakia adalah leukoplakia jinak. "Sisanya 20 persen  adalah leukoplakia ganas yang berpotensi menimbulkan kanker mulut," katanya.    

Dalam stadium awal, leukoplakia bisa disembuhkan dengan terapi untuk menghilangkan seluruh iritasi yang ada di sekitar rongga mulut. Biasanya, obat antijamur akan diberikan secara terus-menerus selama satu sampai dua minggu.
Namun, jika bercak putih sudah meluas, akan dilakukan pengangkatan lesi atau bercak putih lewat proses pembedahan.

Pada kasus pasien yang mengalami kekurangan vitamin, perawatan dengan pemberian vitamin B kompleks dan vitamin C sangat dianjurkan. Peran vitamin C dalam nutrisi adalah untuk membantu pembentukan substansi semen intersellular yang penting untuk membangun jaringan penyangga. "Tapi, kalau leukoplakia sudah tahap lanjut, pemberian vitamin tidak banyak membantu," papar Juliani.

Fungsi vitamin C sejatinya hanya untuk perawatan pendukung. Vitamin ini dapat mempercepat regenerasi jaringan sehingga dapat mempercepat penyembuhan.

"Prinsip pencegahan leukoplakia adalah menghindari iritasi kronis pada mukosa mulut dan menjaga keseimbangan pola makan, antara vitamin sebagai antioksidan dan nutrisi lainnya," ujar Tri. (Herlina Kartika Dewi/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau